Pemeriksaan Kepala Silinder (Cylinder Head) dan Pengencangan Baut Kepala Silinder
Tujuan dari pengencangan baut kepala silinder adalah menjaga kerapatan antara silinder head dengan silinder block agar tidak terjadi kebocoran. Apabila terjadi kebocoran dapat berakibat oli pelumas keluar. Selain itu, kebocoran dapat mengakibatkan tekanan kompresi pada ruang bakar menjadi berkurang.
Hal–hal yang harus diperhatikan ketika pemeliharaan baut kepala silinder sebagai berikut.
a. Permukaan kepala silinder atau tempat dudukan gasket kepala silinder dan gasket manifold usahakan tidak tergores atau rusak.
b. Baut kepala silinder harus dikeraskan ketika mesin dingin dengan urutan dan momen yang benar.
c. Baut-baut kepala silinder dikencangkan dengan 3 tahap.
d. Apabila ada baut yang patah atau terjadi deformasi, gantilah baut.
e. Sebelum memasang, oleskan oli mesin pada ulir baut dan di bawah kepala baut.
f. Cara pengencangan dan momen pengencangan berbeda bergantung pada tipe mesinnya. Untuk itu, perhatikan pada service manual. Dalam pengencangan baut, selalu gunakan kunci momen agar tidak terjadi kerusakan pada baut saat proses pengencangan.
Besarnya ukuran momen yang diperlukan dapat Anda lihat pada buku pedoman reparasi atau dapat Anda tentukan dengan melihat kode yang tertera pada kepala baut. Biasanya baut dikeraskan sampai plastic region. Plastic region merupakan kondisi momen pengerasan bertambah sesuai putaran sudut baut setelah mencapai batas maksimal baut tersebut. Apabila baut dikeraskan melebihi dari plastic region, hanya sudut putaran yang berubah dan momennya tetap.
Pengencangan Baut–Mur Saluran Masuk dan Buang (Intake dan Exhaust Manifold)
Saluran masuk (intake manifold) yang bocor karena pengencangannya kendor, paking rusak, atau saluran masuk (intake manifold) yang bengkok dapat mengakibatkan terisapnya udara luar masuk kedalam saluran masuk. Udara luar masuk yang biasanya disebut “udara palsu‟ ini menjadikan campuran bahan bakar udara yang dihasilkan semakin miskin/kurus, pada putaran idle/stasioner putaran mesin tidak halus, atau mesin goyang. Pada putaran selanjutnya, tenaga mesin berkurang dan boros bensin.
Exhaust manifold atau manifold buang merupakan komponen yang berfungsi mengalirkan gas hasil pembakaran pada setiap silinder ke pipa buang (exhaust pipe), selanjutnya ke catalytic converter, lalu ke muffler.
Pemeriksaan/Penggantian/Penyetelan Sabuk Penggerak (Drive Belt)
Timing belt adalah sabuk karet kuat yang bergerigi. Timing belt digunakan untuk memutar poros camshaft yang dihubungkan melalui sprocket camshaft dan sprocket crankshaft sehingga pembukaan katup masuk dan katup buang sesuai kebutuhan.
Langkah pemeriksaan timing belt diuraikan sebagai berikut.
a. Periksa belt dari adanya oli atau kotoran, ganti jika perlu. Kotoran yang menempel harus dibersihkan dengan menggunakan kain lap atau kertas kering. Jangan membersihkan belt dengan memakai deterjen.
b. Saat membongkar atau menyetel kekencangan belt, periksalah belt dengan seksama. Jika ada retak, ganti belt.
c. Jika timing belt telah terpasang pada camshaft sprocket, pastikan bahwa kelenturannya telah cukup dengan cara menekan timing belt tensioner pulley.
d. Periksalah belt. Apabila terdapat kerusakan, gantilah tali penggerak dan carilah penyebabnya. Berikut adalah kerusakan belt dan penyebabnya.
PERHATIAN:
a. Jangan membengkokkan dan memutar balik tali (belt).
b. Jangan biarkan tali penggerak terkena oli atau uap.
c. Jangan memasang atau melepas set bolt camshaft dan timing pulley dalam keadaan tegang.
Tes tekanan kompresi
Mesin kendaraan yang umum seperti mesin 4 tak (4 strokes engine), 2 tak (2 strokes engine), dan mesin diesel memerlukan tekanan kompresi yang cukup di ruang bakar agar dapat bekerja sempurna membakar bahan bakar (bensin/solar) dan udara untuk dijadikan tenaga. Tekanan yang rendah membuat campuran bahan bakar dan udara tidak dapat terbakar atau sering disebut misfire sehingga mesin kehilangan tenaga.
Kebanyakan mesin bensin dapat bekerja sempurna jika memiliki tekanan kompresi 140 Psi (9.5 bar) hingga 220 Psi (15 bar) bergantung pada spesifikasi standar setiap model/merek mesin.
Sebelum mengukur tekanan kompresi mesin, ada hal-hal yang perlu dipersiapkan, di antaranya
a. accu dalam kondisi prima;
b. siapkan alat compression tester; dan
c. kunci busi untuk melepas busi.
Langkah pemeriksaan tekanan kompresi sebagai berikut.
a. Pastikan kondisi oli mesin, stater, dan baterai normal.
b. Lepaskan spark plug (busi).
c. Pasangkan copression gauge ke lubang spark plug (busi).
d. Injak accelerator pedal untuk membuka penuh throttle valve.
e. Crank-lah engine dan baca gauge.
f. Ulangi langkah 2–5 pada semua cylinder dan periksa perbedaan tekanan pada setiap cylinder.
g. Jika tekanan cylinder atau perbedaan tekanan di bawah spesifikasi, tambahkan sedikit engine oli melalui lubang spark plug.
h. Jika penambahan oli membuat tekanan kompresi naik, komponen yang mengalami kerusakan atau keausan adalah cylinder dan piston ring (piston atau ring patah).
i. Jika tekanan kompresi sama setelah penambahan oli, komponen yang mengalami kerusakan atau keausan adalah valve, valve spring, valve seat, dan cylinder head gasket.