1. Fungsi Celah Katup
Setelah mesin mobil bekerja 20.000 km, katup dan mekanismenya dapat mengalami keausan. Akibatnya akan mengubah ukuran dari standar celah katupnya. Perubahan ukuran celah katup yang dihasilkan karena adanya keausan ini akan berpengaruh pada waktu (lamanya) pembukaan dan penutupan katup.
Apabila celah katup terlalu longgar dapat berakibat pembukaan katup yang terlalu cepat dan menimbulkan suara yang berisik. Hal tersebut merupakan dampak dari tumbukan yang keras antara pendorong katup dan batang katup. Apabila celah katup terlalu rapat dari standar dapat mengakibatkan pembukaan katup yang lebih lama dari seharusnya. Kondisi ini akan berakibat kepala katup berbenturan dengan piston atau torak sehingga dapat merusak komponen yang berbenturan.
Penyetelan katup harus pada posisi katup tidak bekerja. Untuk mengetahui mana katup yang tidak bekerja, Anda harus mengetahui FO (Firing Order) atau urutan pengapian pada silinder terlebih dahulu. Setelah urutan pengapian ditemukan, Anda dapat mengetahui diagram kerja mesin. Diagram kerja mesin yang dapat dibuat berdasarkan FO sebagai berikut.
Untuk menyetel katup, Anda dapat memperhatikan diagram kerja piston di atas. Katup yang dapat disetel harus dipastikan dalam kondisi tidak bekerja secara sempurna. Untuk lebih jelasnya dapat melihat tabel berikut.
2. Macam-Macam Kontruksi Penyetel Katup
a. Kontruksi umum (pada mekanisme katup OHV, Over Head Valve)
Penyetelan celah katup dengan mengendorkan mur pengunci dan memutar sekrup penyetel. Untuk penyetelan celah katup, posisi penumbuk pada kam harus pada lingkaran dasar.
Prosedur penyetelan katup
1) Panaskan mesin hingga temperatur air pendingin radiator mencapai 75 drajat - 85 drajat C.
2) Matikan mesin apabila melakukan penyetelan katup.
3) Putar poros engkol hingga tanda pada pully poros engkol tepat dengan angka 0 pada tutup rantai timing.
4) Tentukan top kompresi silinder 1 atau 4.
5) Pada saat memutar poros engkol, perhatikan katup masuk silinder mana yang bergerak. Lihatlah katup masuk atau push rod katup masuk pada silinder 1 atau 4 dengan menggerak-gerakkan pully poros engkol.
6) Apabila yang bergerak push rod katup masuk silinder 4 pada saat Anda menggerak-gerakkan atau memutar poros engkol, berarti ketika tanda pada pully tepat dengan tanda 0: yang sedang mengalami top kompresi adalah silinder 1, sedangkan silinder 4 overlaping. Begitu juga sebaliknya.
7) Tentukan katup-katup yang boleh disetel pada saat top kompresi silinder 1 atau 4. Caranya dengan melihat diagram/tabel proses kerja silinder atau dengan menggerak-gerakkan pully poros engkol dan melihat push rod katup yang tidak bergerak. Push rod yang tidak bergerak boleh disetel. Setel celah katup sesuai spesifikasi.
8) Kendorkan mur 12 menggunakan kunci ring 12.
9) Tempatkan atau masukkan feeler gauge sesuai ukuran standar ke dalam celah antara rocker arm dan batang katup.
10) Lakukan penyetelan dengan mengubah (mengencangkan/mengendorkan) baut penyetel dengan obeng.
11) Setelah celah katup telah benar/sesuai, kencangkan mur penahan sambil menahan baut penyetel agar tidak bergerak. Lalu cek kembali celah katup dengan merasakan tarikan/gesekan dari feeler gauge. Ulangi cara tersebut jika belum menemukan kesesuaian.
12) Putar poros engkol 1 putaran (360°) sehingga tanda pada pully bertepatan dengan tanda 0 pada tutup rantai timing.
13) Setel celah katup untuk katup-katup yang belum disetel sesuai spesifikasi.
14) Hidupkan mesin, pastikan suara mesin halus.
15) Tutup kembali kepala silinder, lalu memasang komponen lainnya.
b. Melalui tuas ayun (penggerak katup OHC)
Pengukuran celah bukan antara ujung tuas ayun dan ujung batang katup, melainkan antara tuas ayun dan kam.
Cara menyetel:
Pengukuran celah katup pada penggerak katup yang menggunakan tuas ayun bukan antara ujung tuas dengan ujung batang katup, melainkan antara tuas dengan kam.
c. Dengan pelat penyetel (shim)
Penyetelan pada sistem ini dengan cara menganti plat penyetel (shim) dengan bermacam-macam ketebalan shim. Untuk menyetel celah katup diperlukan satu set plat penyetel dan alat khusus untuk menekan mangkuk penekan katup.
Keuntungan dari penyetel model shim adalah Anda akan jarang sekali menyetel klep. Konstruksi ini banyak digunakan pada motor berkecepatan tinggi karena ketepatan buka tutup klep tidak akan berubah saat kecepatan tinggi.
d. Mengganti valve lifter (DOHC)
Setel celah katup dengan cara mengganti valve lifter yang digunakan pada mekanisme katup tipe DOHC (Double Over Head Camsaft)